16 Mei 2010

Masyarakat Keluhkan Debu Pungkil Sawit PT. SAP

Banyuasin,Pasipost-Minggu 16/05/2010-Kurangnya penanganan prosedur keamanan dari dampak limbah yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi, akan sangat merugikan masyarakat terutama mereka yang terkena dampak langsung dari hasil limbah atau polusi yang timbul. Seperti yang dirasakan saat ini oleh masyarakat yang tinggal disekitar PT SAP yang beralamat di Desa Prajen Kecamatan Banyuasin 1 Kabupaten Banyuasin

Mereka mengeluhkan polusi debu yang berasal dari pungkil sawit yang dihasilkan oleh PT SAP. Menurut keterangan masyarakat sekitar, debu dari pungkil sawit tersebut berterbangan disekitar rumah warga pada saat terjadi pengisian pungkil sawit yang sudah halus tersebut kedalam kapal pengangkut. “Minimnya fasilitas penangulangan dampak debu tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan debu tersebut
terhembus angin hingga kerumah-rumah warga,” kata Tarso salah seorang masyarakat yang sedang melintas dilokasi sabtu kemarin.

Para penguna jalan, lanjutnya, juga merasa tergangu dengan debu-debu tersebut terutama pengendara sepeda motor. “mata bisa kelilipan bila terkena debu pungkil sawit itu dan ini sangat membahayakan pengendara,” ungkapnya. Tarso meminta manajemen perusahaan agar dapat lebih memaksimalkan penangulangan dampak debu dari pungkil sawit tersebut. Menangapi keluhan dari masyarakat tersebut, manajemen PT SAP berupaya akan selalu meningkatkan penanganan penangulangan dampak debu pungkil sawit yang dihasilkan oleh perusahaannya.

“Kami sudah melakukan hal yang terbaik untuk mengantisipasi dampak debu yang timbul akibat pengisian bahan material kedalam kapal, salah satu upaya yang telah kami lakukan yaitu memasang semprotan air disekitar dermaga tempat sumber debu-debu tersebut,” kata Ginting kepala pengelolaan pabrik didampingi Mustopo manajer personalia pabrik diruang rapat PT SAP sabtu (15/5/10).

Kedepan, lanjutnya, manajemen perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap penanganan penangulanagan dampak debu yang telah dilakukan dan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan hal yang terbaik guna mengatasi dampak polusi debu yang timbul. “kadang kala faktor alam juga sangat mempengaruhi terutama angin, bila angin datangnya dari laut dan cukup kencang sudah pasti akan menimbul hal yang negatif debu akan berterbangan, namun demikian kami tetap berupaya semaksiaml mungkin melakukan penangulanagan,” kata Mustopo dihadapan wartawan dan LSM diruang yang sama.

Keluhan masyarakat mengenai dampak debu pungkil sawi yang timbul akibat bongkar muat didermaga peusahaan ini mengundang  perhatian dari LSM Karya Selatan Jaya. “kami ikut prihatin terhadap masyarakat sekitar dan penguna jalan yang terkena debu pungkil sawit tersebut, dan kami berharap agar perusahaan dapat sesegera mungkin mengambil langkah-langkah penangulangan yang lebih efektif,” kata Suparman ketua harian LSM Karya Selatan Jaya.

Bila hal ini terus terjadi, lanjut Suparman, dan pihak perusahaan tidak melakukan langkah yang efektif, maka sebagai lembaga swadaya masyarakat akan melakukan hal-hal yang dipandang perlu untuk kepentingan masyarakat. “Namun kami yakin manajemen PT SAP cepat tanggap terhadap keluhan yang dirasakan masyarakat sekitar perusahaan,” ucap Suparman.( saryanto)