SISWA DIPUNGUT RP 50.000,- UNTUK PASANG PAM
Pangkalan Balai, PP-Pungutan
uang sebesar Rp 50.000,- persiswa untuk biaya pemasangan air PAM atau ledeng
terjadi di SDN 2 Rejo Dadi yang sekarang menjadi SDN 38 Banyuasin 3. Bukan
hanya siswa dari kelas satu sampai kelas 6 yang berjumlah seluruhnya 183 orang
yang dipungut uang tersebut, namun juga 19 siswa yang baru lulus sekolah tahun
ajaran 2009-2010 juga dikenakan uang perpisahan sebesar Rp 50.000,- untuk
pemasangan ledeng. Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada
Kepala Sekolah SDN
2 Rejo Dadi yang bernama Sulasmiati Spd, Ia membenarkan tentang adanya pungutan
uang Rp 50.000,- persiswa tersebut. Namun Sulasmiati membantah dan keberatan
kalau uang Rp 50.000,- itu dikatakan pungutan, karena menurutnya itu sumbangan
dari wali siswa yang sudah dirapatkan sebelumnya melalui rapat komite tanggal
30-8-2010 yang lalu. “Itu bukan pungutan namun sumbangan, bila ada siswa atau
orang tua murid keberatan dan tidak mampu untuk membayar kita tidak akan
memaksakan hal itu, karena ini bentuknya sumbangan,” jelas Sulasmiati
Kepsek SDN 2 Rejo
Dadi dikantornya senin (18/10/10). Besarnya biaya pemasangan air PAM, lanjut
Sulasmiati, membuat pihak sekolah melalui komite sekolah yang diketuai oleh
Amin Ambari melakukan rapat dengan semua wali murid dan pemuka desa dan
hasilnya telah disepakati. “Berdasarkan keterangan pihak PDAM, dibutuhkan dana
sebesar Rp 44.578.507,- untuk membuat instalasi PAM sampai kesekolahan. Karena
besarnya dana itulah maka diambil kebijakan melalui rapat komite sekolah,” kata
Kepsek SDN 2 Rejodadi ini.
Masih menurutnya,
pemasangan instalasi PAM ini semata-mata bertujuan demi kebaikan semua siswa,
karena selama ini untuk keperluan air disekolahan siswa harus mengambil jauh
dari sumur warga dan kadang kala pakai yang mereka pakai basah karena kesembur
air. “Kalau mau lebih jelas silahkan hubungi ketua komite sekolah pak Amin
Ambari, karena ini program komite dan juga Kades Rejodadi pak Maryono karena
kita juga mengkonsultasikan hal ini kepadanya dan tanggapan pak Kades Positif,”
anjur Sulasmiati. Kemudian hal ini dikonfirmasikan sama ketua Komite sekolah
melalui telepon selulernya.
Menurutnya semua
keputusan itu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Kita memerlukan air
bersih, kita juga ikut program wislick bila tidak hujan 2 hari saja air sudah
kering, uang Rp 50.000,- persiswa itu hanya untuk beli pipanya saja, untuk
pekerjaan galian pipa dilakukan walimurid dan warga secara gotong royong,” kata
Amin Ambari ketua Komite SDN 2 Rejodadi. Kepala Desa Rejodadi, Maryono,
membenarkan bahwa Kepsek SDN 2 Rejodadi
pernah mengkosultasikan hal ini kepadanya. “Disini kalau musim kemarau air
sulit atau kekeringan dan untuk beli satu tengki itu harganya mahal sampai Rp
100.000,- pertengki. Oleh karena itulah kita sepakat untuk memasang air PAM
kesekolahan tersebut,” ungkap Maryono melalui telepon selulernya.