18 Okt 2010

SISWA DIPUNGUT RP 50.000,- UNTUK PASANG PAM


Pangkalan Balai, PP-Pungutan uang sebesar Rp 50.000,- persiswa untuk biaya pemasangan air PAM atau ledeng terjadi di SDN 2 Rejo Dadi yang sekarang menjadi SDN 38 Banyuasin 3. Bukan hanya siswa dari kelas satu sampai kelas 6 yang berjumlah seluruhnya 183 orang yang dipungut uang tersebut, namun juga 19 siswa yang baru lulus sekolah tahun ajaran 2009-2010 juga dikenakan uang perpisahan sebesar Rp 50.000,- untuk pemasangan ledeng. Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada

Kepala Sekolah SDN 2 Rejo Dadi yang bernama Sulasmiati Spd, Ia membenarkan tentang adanya pungutan uang Rp 50.000,- persiswa tersebut. Namun Sulasmiati membantah dan keberatan kalau uang Rp 50.000,- itu dikatakan pungutan, karena menurutnya itu sumbangan dari wali siswa yang sudah dirapatkan sebelumnya melalui rapat komite tanggal 30-8-2010 yang lalu. “Itu bukan pungutan namun sumbangan, bila ada siswa atau orang tua murid keberatan dan tidak mampu untuk membayar kita tidak akan memaksakan hal itu, karena ini bentuknya sumbangan,” jelas Sulasmiati

Kepsek SDN 2 Rejo Dadi dikantornya senin (18/10/10). Besarnya biaya pemasangan air PAM, lanjut Sulasmiati, membuat pihak sekolah melalui komite sekolah yang diketuai oleh Amin Ambari melakukan rapat dengan semua wali murid dan pemuka desa dan hasilnya telah disepakati. “Berdasarkan keterangan pihak PDAM, dibutuhkan dana sebesar Rp 44.578.507,- untuk membuat instalasi PAM sampai kesekolahan. Karena besarnya dana itulah maka diambil kebijakan melalui rapat komite sekolah,” kata Kepsek SDN 2 Rejodadi ini.

Masih menurutnya, pemasangan instalasi PAM ini semata-mata bertujuan demi kebaikan semua siswa, karena selama ini untuk keperluan air disekolahan siswa harus mengambil jauh dari sumur warga dan kadang kala pakai yang mereka pakai basah karena kesembur air. “Kalau mau lebih jelas silahkan hubungi ketua komite sekolah pak Amin Ambari, karena ini program komite dan juga Kades Rejodadi pak Maryono karena kita juga mengkonsultasikan hal ini kepadanya dan tanggapan pak Kades Positif,” anjur Sulasmiati. Kemudian hal ini dikonfirmasikan sama ketua Komite sekolah melalui telepon selulernya.

Menurutnya semua keputusan itu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Kita memerlukan air bersih, kita juga ikut program wislick bila tidak hujan 2 hari saja air sudah kering, uang Rp 50.000,- persiswa itu hanya untuk beli pipanya saja, untuk pekerjaan galian pipa dilakukan walimurid dan warga secara gotong royong,” kata Amin Ambari ketua Komite SDN 2 Rejodadi. Kepala Desa Rejodadi, Maryono, membenarkan bahwa Kepsek SDN 2  Rejodadi pernah mengkosultasikan hal ini kepadanya. “Disini kalau musim kemarau air sulit atau kekeringan dan untuk beli satu tengki itu harganya mahal sampai Rp 100.000,- pertengki. Oleh karena itulah kita sepakat untuk memasang air PAM kesekolahan tersebut,” ungkap Maryono melalui telepon selulernya.

Kepala UPTD Banyuasin 3 Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, Sujak, dalam komentar SMSnya mengatakan, Semua sekolah tidak diizinkan memungut uang dari siswa, karena semua kegiatan KBM sudah ada program BOS. “Coba kamu cek itu program komite atau kepala sekolah dan untuk apa, kalau sumbangan komite atau masyarakat sudah dirapatkan dan pengunaannya jelas bisa dipertangungjawabkan, tidak minta kesiswa tidak masalah,” jelas Sujak melalui komentar SMSnya. ( yanto)